Lancarklik

rss

Rabu, 09 Februari 2011

Belajar Filosofi Dari Laut

Kembali bertemu saya lagi nih, saya berharap" gg bosen-bosen untuk berkunjung keblog saya ini, kali ini akan saya kembali menulis tentang filosofi yang akan belajar dari pelaut yang sedang bertarung melalui badai. Oke kita mulai .

Suatu saat hiduplah seorang pelaut dengan keluarganya, mereka amatlah miskin, mereka tidak mempunyai apa-apa, yang mereka punya hanyalah kapal nelayan yang dipergunakan setiap hari untuk mendapatkan ikan

Suatu waktu, sang nelayan pamit kepada ibunya untuk pergi nelayan .

"Bu bapak berangkat dulu ya " kata sang bapak pamit
"Iya pak, hati-hati ya" kata sang istri dari dalam rumah

Akhirnya sang nelayan pun berangkat menuju lautan, tetapi sang ibu dirumah mempunyai firasat buruk kali ini tentang suaminya yang sedang menangkap ikan, ia merasa bahwa sang suaminya akan mengalami musibah yang buruk.

Dan benar saja, sang nelayan itu mungkin mendapat kesialan hidupnya kali ini, ia menghadapi badai besar dalam menangkap ikan.

Lalu tahukah apa yang terjadi ?

Sang nelayan itu tak menhiraukan badai yang sedang melandanya, ia menerjang badai itu sekuat tenaga yang ia milik, ia selalu bertekad dalam hidupnya untuk tidak gentar dalam lautan, karena ia hidup di lautan, besar di lautan dan matipun juga akan di lautan, fikir sang nelayan.

Tapi apa yang terjadi ?
Sungguh sangat menakjubkan ketika ia tiba-tiba menyeburkan diri ke dalam laut, dan ia mencoba untuk ke tepian dengan berenang, tetapi karena jaraknya yang begitu jauh dari lautan, ia pun tersapun oleh badai, tenggelam dan akhirnya meninggal.

Di rumah sang istri pun merasakan firasatnya semakin menguat, dia tahu diluar sedang terjadi badai, maka iapun tidak berani keluar.

Keesokan harinya dia cepat-cepat keluar rumah, dan ditemukan mayat sang suami terbujur kaku di sebelah pohon bakau, tetapi ia kaget disampingnya terdapat sebuah bom yang belum diledakkan, lalu sang istri berfikir.

"Ternyata ini yang suamiku lakukan setiap hari, nelayannya bukanlah halal, kalau begini kuacuhkan saja dia, aku sedih kenapa kau bekerja dengan ini suamiku" batin sang istri sedih sehingga air matanya pun terjatuh dari matanya.

Lalu sejenak ia memandang laut, dia merasa bersalah karena tempat yang sangat ia senangi yaitu laut dihancurkan oleh suaminya, ia pergi ketengah laut, sejenak kemudian dia hilang di telan laut dan tahun-tahun terus berjalan sang istri pun tidak kembali dari laut.

Dengan cerita yang sedikit jelek itu, saya ingin menyampaikan bahwa
Ketika orang yang menyanyangi kita hidup bersama kita, jangan sesekalilah bermain-main dengan perasaannya, entah itu dari segi apapun, karena hati seseorang begitu cepat rapuh terutama wanita, sayangilah dia seperti menyanyangi dirimu sendiri, sebelum orang yang kita sayang pergi karena kesalahan kita

Fuhh, maaf kalo filosofinya jelek, akan saya coba terus tingkatkan lagi
Terima kasih

8 komentar:

Nur Afni Yustikasari on 10 Februari 2011 pukul 03.32 mengatakan...

Anjaaiiii..
kesimpulan yang keren sangat :D

Ghiyatsableng on 10 Februari 2011 pukul 23.17 mengatakan...

wawoawoawkoawkokoaw
sep" makasih hehehe :)

Nur Afni Yustikasari on 11 Februari 2011 pukul 01.32 mengatakan...

yyoo.. sama-sama..
Tingkatkan trus yau :)

Ghiyatsableng on 11 Februari 2011 pukul 04.48 mengatakan...

oke sep masama tika :)

Nur Afni Yustikasari on 12 Februari 2011 pukul 01.43 mengatakan...

hahahaaa..
knapa masama lagi yats ?

Ghiyatsableng on 12 Februari 2011 pukul 02.01 mengatakan...

hehehehhehe.
abis mau coment aja udah beruntung,
jadi sebagai balasannya ucapan terima kasih hehehe

Filla M Khadifah on 12 Februari 2011 pukul 06.28 mengatakan...

anjaaaaaaaaaaaay, sampe berkaca-kaca mata gue~ :)

Ghiyatsableng on 12 Februari 2011 pukul 23.44 mengatakan...

wew
makasih fil duah maen kesini hehehehe :D


Posting Komentar

Saya mengharapkan bantuan dari anda semua untuk memajukan blog ini, walaupun cuma sepatah kata untuk berkomentar, sempatkan lah, karena komentar anda begitu berharga bagi blog saya..

Saya akan coba membalas komentar anda bagi anda yang telah berkomentar di blog saya.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Labels

 

About Me

Foto Saya
Ghiyatsableng
Simple boy with big determination. Pengagum Sang Biru atas dan bawah.. Respect for the power of Laugh.
Lihat profil lengkapku